Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pandeglang Onah di
Pandeglang mengharapkan agar masyarakat mewaspadai adanya penjualan
daging yang kurang sehat, seperti dicampur formalin atau daging ayam
mati kemarin (tiren) untuk ayam dan daging oplosan untuk sapi/kerbau.
"Ada
beberapa ciri yang gampang diketahui oleh masyarakat. Untuk daging yang
menggunakan formalin misalnya biasanya tidak dihinggapi lalat,
sedangkan daging ayam tiren teksturnya lembek dan warnanya lebih pucat,"
ujarnya.
Onah juga
menjelaskan, ada beberapa perbedaan antara daging sapi/kerbau dengan
babi hutan atau celeng yang bisa diketahui oleh masyarakat.
Dari
warna, daging babi lebih pucat dari daging sapi. Warna daging babi
mendekati warna daging ayam. Kemudian serat daging sapi lebih padat dan
garis-garis seratnya terlihat jelas, berbeda dengan babi yang seratnya
samar dan sangat renggang.
Perbedaan
lainnya, lemak daging babi memiliki tekstur lebih elastis sementara
lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Selain itu lemak pada babi sangat
basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak daging sapi agak
kering dan tampak berserat.
"Tekstur pada daging sapi lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan," katanya.
Aroma
daging sapi dengan babi, kata dia, juga berbeda. Untuk daging babi
memiliki aroma khas, sementara aroma daging sapi telah diketahui semua
masyarakat.
Onah juga
menyatakan, telah menyampaikan imbauan pada para pedagang agar tidak
menjadikan kesempatan tingginya harga serta banyaknya permintaan
terpadah daging menjelang Lebaran, untuk melakukan penyimpangan dengan
melakukan pengoplosan.
Sumber : http://owunik.blogspot.com/2014/11/cara-membedakan-antara-daging-sapi-dan.html