Tepat ketika pukulan Goh Liu Ying tersangkut di net yang membuat
pasangan Indonesia meraih medali emas pertama di Olimpiade Rio, jam di
komputer menunjukkan waktu 23.57 WIB, artinya secara teknis kemenangan
itu diraih masih pada tanggal 17 Agustus 2016 di Indonesia.
Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir pastilah tidak terlalu memikirkan hal tersebut ketika menjalani pertandingan yang sangat bersejarah bagi perjalanan karir mereka itu. Di Rio, ketika itu masih Rabu pagi dan pertandingan akan selesai masih pada tanggal 17 juga -- waktu Brasil.
Beruntung konsentrasi dan fokus mereka tidak goyah, sehingga bisa menaklukkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying yang di atas kertas memang masih di bawah mereka, dalam waktu relatif singkat. Owi/Butet, panggilan akrab mereka, adalah pasangan peringkat tiga dunia, sementara lawannya ranking ke-11.
Menurut catatan resmi penyelenggara, pertandingan final ganda campuran ini diselesaikan dalam waktu 45 menit.
Time element menjadi bonus yang sangat berarti karena artinya medali emas itu diraih masih pada hari jadi Republik Indonesia yang ke-71 di sini. Jika pertandingan berlangsung 50 menit misalnya, secara teknis sudah masuk tanggal 18 Agustus di Indonesia.
Dan angka 45 itu tentu juga punya makna mendalam dilihat dari konteks perayaan hari kemerdekaan ini.
Dan masih ada bonus lainnya dari dua pahlawan Indonesia itu malam ini, dengan memberikan tanda hormat militer ketika Sang Merah Putih dikerek paling atas diiringi Indonesia Raya sambil turut menyanyikan lagu kebangsaan itu.
Sayup-sayup di latar belakang, terdengar juga nyanyian dari deretan bangku penonton. Untuk malam ini, tidak ada kado yang lebih indah bagi Indonesia selain pemandangan tersebut dan selain suara nyanyian Indonesia Raya penuh khidmat di negara yang jaraknya separuh bumi dari sini.
Terima kasih Tontowi dan Liliyana!
Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir pastilah tidak terlalu memikirkan hal tersebut ketika menjalani pertandingan yang sangat bersejarah bagi perjalanan karir mereka itu. Di Rio, ketika itu masih Rabu pagi dan pertandingan akan selesai masih pada tanggal 17 juga -- waktu Brasil.
Beruntung konsentrasi dan fokus mereka tidak goyah, sehingga bisa menaklukkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon dan Goh Liu Ying yang di atas kertas memang masih di bawah mereka, dalam waktu relatif singkat. Owi/Butet, panggilan akrab mereka, adalah pasangan peringkat tiga dunia, sementara lawannya ranking ke-11.
Menurut catatan resmi penyelenggara, pertandingan final ganda campuran ini diselesaikan dalam waktu 45 menit.
Time element menjadi bonus yang sangat berarti karena artinya medali emas itu diraih masih pada hari jadi Republik Indonesia yang ke-71 di sini. Jika pertandingan berlangsung 50 menit misalnya, secara teknis sudah masuk tanggal 18 Agustus di Indonesia.
Dan angka 45 itu tentu juga punya makna mendalam dilihat dari konteks perayaan hari kemerdekaan ini.
Dan masih ada bonus lainnya dari dua pahlawan Indonesia itu malam ini, dengan memberikan tanda hormat militer ketika Sang Merah Putih dikerek paling atas diiringi Indonesia Raya sambil turut menyanyikan lagu kebangsaan itu.
Sayup-sayup di latar belakang, terdengar juga nyanyian dari deretan bangku penonton. Untuk malam ini, tidak ada kado yang lebih indah bagi Indonesia selain pemandangan tersebut dan selain suara nyanyian Indonesia Raya penuh khidmat di negara yang jaraknya separuh bumi dari sini.
Terima kasih Tontowi dan Liliyana!