Barito Putera memiliki alasan tersendiri berani mendatangkan Juan Pablo Pino pada kompetisi Liga 1 musim ini. Salah satunya ingin menjaga keberadaan striker lokal di tim berjuluk Laskar Anatasari ini.
Pino sebenarnya resmi mengontrak pemain berusia 31 tahun tersebut pada akhir Maret lalu, namun baru saat ini tiba di Tanah Air. Eks pemain Galatasaray dan AS Monaco ini sudah tak asing dengan sepakbola Indonesia, sebab di musim lalu bermain untuk Arema FC dengan status marquee player.
Sayangnya, Pino tampil melempem bersama Singo Edan dengan hanya menjaringkan tiga gol dalam 19 pertandingan. Catatan yang kurang baik tersebut, tak membuat kepercayaan Barito dan pelatih Jacksen F Tiago pada Pino luntur.
"Mengapa datangkan Pino? Karena Pino bisa bermain di berbagai posisi. Alasannya karena ini permintaan Jacksen usai melepaskan Patrick Daniel. Dia minta pemain yang bisa bermain di berbagai posisi," kata manajer Barito, Hasnuryadi Sulaiman, di Jakarta.
Melempem di Arema, Pino Janji Lebih Garang di Barito Putera
Hasnur mengungkapkan awalnya dia berkonsultasi lebih dulu dengan Jacksen, soal pemain yang bakal didatangkan Barito. Kesepakatannya mereka tak ingin mengganggu posisi Samsul Arif, dan juga menjaga keberadaan striker lokal.
"Saya sempat menayakannya apa kita mendatang striker murni lagi, tapi coach dan saya menyayangkan bila Samsul digeser-geser lagi dari posisi striker murni. Karena pada dasarnya kami ingin terus mendukung keberadaan striker lokal. Seperti yang dilakukan Borneo pada Lerby dan Persipura pada Boaz," kata Hasnur.
"Sisanya klub-klub lain pada bergantung dengan striker asing. Maka dari itulah kita memilih Pino karena dia bisa juga bermain di berbagai posisi dan striker," sambungnya.
Pino sebenarnya resmi mengontrak pemain berusia 31 tahun tersebut pada akhir Maret lalu, namun baru saat ini tiba di Tanah Air. Eks pemain Galatasaray dan AS Monaco ini sudah tak asing dengan sepakbola Indonesia, sebab di musim lalu bermain untuk Arema FC dengan status marquee player.
Sayangnya, Pino tampil melempem bersama Singo Edan dengan hanya menjaringkan tiga gol dalam 19 pertandingan. Catatan yang kurang baik tersebut, tak membuat kepercayaan Barito dan pelatih Jacksen F Tiago pada Pino luntur.
"Mengapa datangkan Pino? Karena Pino bisa bermain di berbagai posisi. Alasannya karena ini permintaan Jacksen usai melepaskan Patrick Daniel. Dia minta pemain yang bisa bermain di berbagai posisi," kata manajer Barito, Hasnuryadi Sulaiman, di Jakarta.
Melempem di Arema, Pino Janji Lebih Garang di Barito Putera
Hasnur mengungkapkan awalnya dia berkonsultasi lebih dulu dengan Jacksen, soal pemain yang bakal didatangkan Barito. Kesepakatannya mereka tak ingin mengganggu posisi Samsul Arif, dan juga menjaga keberadaan striker lokal.
"Saya sempat menayakannya apa kita mendatang striker murni lagi, tapi coach dan saya menyayangkan bila Samsul digeser-geser lagi dari posisi striker murni. Karena pada dasarnya kami ingin terus mendukung keberadaan striker lokal. Seperti yang dilakukan Borneo pada Lerby dan Persipura pada Boaz," kata Hasnur.
"Sisanya klub-klub lain pada bergantung dengan striker asing. Maka dari itulah kita memilih Pino karena dia bisa juga bermain di berbagai posisi dan striker," sambungnya.