Inilah Lima Dalang Wayang Paling Terkenal Di Indonesia - Indonesia adalah bangsa yang mempunyai ragam kebudayaan. Dari berbagai budaya itu salah satunya adalah seni boneka wayang.
Sejak zaman dulu, seni
pertunjukan boneka ini memang paling populer di Jawa dan Bali. Namun
beberapa daerah seperti Sumatera dan Semenanjung Malaya juga memiliki
beberapa budaya wayang yang terpengaruh oleh kebudayaan Jawa dan Hindu.
Wayang pun sangat
bermacam-macam jenisnya. Seperti wayang kulit, wayang kayu, wayang
orang, wayang rumput, dan wayang motekar. Indonesia pun boleh berbangga
hati sebab UNESCO telah memasukkan seni wayang ke dalam Daftar
Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia sejak 2003 silam.
Nah, berbicara tentang
wayang tak akan lengkap jika tak membahas tentang dalangnya. Dalam dunia
pewayangan, dalang disebut sebagai seseorang yang memiliki keahlian
khusus memainkan boneka wayang. Mereka harus mampu 'ndalang' wayang saat
pertunjukan.
Keahlian ndalang itu
biasanya diperoleh dari bakat turun-temurun leluhurnya. Seorang anak
dalang akan bisa mendalang tanpa belajar secara formal. Dia akan
mengikuti ayahnya selagi mendalang dengan membantu membawakan peralatan,
menata panggung, mengatur wayang (nyimping), menjadi pengrawit, atau
duduk di belakang ayahnya untuk membantu mempersiapkan wayang yang akan
dimainkan.
Berikut Inilah Lima Dalang Wayang Paling Terkenal Di Indonesia :
1.Ki Nartosabdo
Ki Nartosabdo adalah
seorang seniman musik dan dalang wayang kulit legendaris dari Jawa
Tengah, Indonesia. Nama asli Ki Nartosabdo adalah Soenarto. Merupakan
putra seorang perajin sarung keris bernama Partinoyo.
Ki Nartosabdo dapat
dikatakan sebagai pembaharu dunia pedalangan di tahun 80-an. Gebrakannya
dalam memasukkan gending-gending ciptaannya membuat banyak dalang
senior yang memojokkannya. Bahkan ada RRI di salah satu kota memboikot
hasil karyanya. Meskipun demikian dukungan juga mengalir antara lain
dari dalang-dalang muda yang menginginkan pembaharuan di mana seni
wayang hendaknya lebih luwes dan tidak kaku.
Selain sebagai dalang
ternama, Ki Narto juga dikenal sebagai pencipta lagu-lagu Jawa yang
sangat produktif. Melalui grup karawitan bernama Condong Raos yang ia
dirikan, lahir sekitar 319 buah judul lagu atau gending, antara lain
yang terkenal Gambang Suling, Ibu Pertiwi, Klinci Ucul, Prau Layar, dan
Rujak Jeruk.
2.Ki Anom Suroto
Ki Anom Suroto adalah
seorang dalang Wayang Kulit Purwa. Ia mulai terkenal sebagai dalang
sejak sekitar tahun 1975-an. Ia lahir di Juwiring, Kabupaten Klaten,
Jawa Tengah, Rabu Legi 11 Agustus 1948. Ilmu pedalangan dipelajarinya
sejak umur 12 tahun dari ayahnya sendiri, Ki Sadiyun Harjadarsana.
Selain itu secara langsung dan tak langsung ia banyak belajar dari Ki
Nartasabdodan beberapa dalang senior lainnya.
Pada tahun 1968, Anom
Suroto sudah tampil di RRI (Radio Republik Indonesia), setelah melalui
seleksi ketat. Tahun 1978 ia diangkat sebagai abdi dalem Penewu
Anon-anon dengan nama Mas Ngabehi Lebdocarito. Tahun 1995 ia memperoleh
Satya Lencana Kebudayaan RI dari Pemerintah RI.
Hingga akhir abad ke-20
ini, Anom Suroto adalah satu-satunya yang pernah mendalang di lima
benua, antara lain di Amerika Serikat pada tahun 1991, dalam rangka
pameran KIAS (Kebudayaan Indonesia di AS). Ia pernah juga mendalang di
Jepang, Spanyol, Jerman Barat (waktu itu), Australia, dan banyak negara
lainnya. Khusus untuk menambah wawasan pedalangan mengenai dewa-dewa,
Dr. Soedjarwo, Ketua Umum Sena Wangi, pernah mengirim Ki Anom Suroto ke
India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani.
3.Asep Sunandar Sunarya
Asep Sunandar Sunarya
yang lebih dikenal dengan panggilan Asep Sunarya, adalah dalang wayang
golek yang menciptakan si Cepot. Wayang yang rahang bawahnya bisa
digerak-gerakkan jika berbicara, juga dapat merentangkan busur dan
melepaskan anak panah, tanpa bantuan tangan dalang. Dengan karyanya itu,
dia pantas disebut sebagai pendobrak jagat wayang golek di Indonesia.
Dia dipuji dan juga
dikritik dengan karya terobosannya itu. Namun, kritikan itu makin memacu
semangat dan kreativitasnya. Keuletannya membuahkan hasil, namanya
semakin populer. Terutama setelah Asep meraih juara dalang pinilih I
Jawa Barat pada 1978 dan 1982. Kemudian pada 1985, ia meraih juara umum
dalang tingkat Jawa Barat dan memboyong Bokor Kencana. Pengakuan atas
kehandalan dan kreativitasnya mendalang, bukan saja datang dari
masyarakat Jawa Barat dan Indonesia, tetapi juga dari luar negeri. Dia
pernah menjadi dosen luar biasa di Institut International De La
Marionnete di Charleville Prancis. Dari institut itu dia mendapat gelar
profesor.
Asep Sunarya lahir 3
September 1955 di Kampung Jelengkong, Kecamatan Baleendah, 25 km arah
selatan Kota Bandung. Bernama kecil Sukana, anak ketujuh dari tiga belas
bersaudara keluarga Abah Sunarya yang dikenal sebagai dalang legendaris
di tanah Pasundan.
4.Ki Manteb Soedharsono
Ki Manteb Soedharsono
adalah seorang dalang wayang kulit ternama yang dari Jawa Tengah. Karena
keterampilannya dalam memainkan wayang, ia pun dijuluki para
penggemarnya sebagai Dalang Setan. Ia juga dianggap sebagai pelopor
perpaduan seni pedalangan dengan peralatan musik modern. Manteb
Soedharsono adalah putra seorang dalang pula, bernama Ki Hardjo Brahim.
Ia dilahirkan di desa Jatimalang, Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban,
Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada tanggal 31 Agustus 1948.
Ki Manteb mulai
mendalang sejak kecil. Namun, popularitasnya sebagai seniman tingkat
nasional mulai diperhitungkan publik sejak ia menggelar pertunjukan
Banjaran Bima sebulan sekali selama setahun penuh di Jakarta pada tahun
1987.Ki Manteb mengaku, Banjaran Bima merupakan tonggak bersejarah dalam
hidupnya. Sejak itu namanya semakin terkenal. Bahkan, pada tahun 90-an,
tingkat popularitasnya telah melebihi Ki Anom Suroto, yang juga menjadi
kakak angkatnya.
5.Ki Slamet Gundono
Dalang wayang ini
termasuk dalang terkenal nyentrik. Ki Slamet Gundono namanya. Hingga
akhir hayatnya pria bertubuh gemuk ini dikenal sebagai dalang
kontroversial wayang suket.
Gundono dilahirkan dari
keluarga dalang di Tegal Jawa Tengah. Masa kecil Gundono dihabiskan di
kampung halaman dengan menjadi siswa pesantren. Selepas SMA Gundono
sempat menimba ilmu di Jurusan Teater di Institut Kesenian Jakarta
(IKJ). Gundono mulai berkiprah sebagai dalang dan seniman kreatif sejak
1995. Sosoknya yang selalu kritis sempat menggegerkan dunia pewayangan.
Di masa orde baru, saat
digelar festival dalang di Solo, untuk memperingati 50 tahun Indonesia
Merdeka, Gundono justru menyajikan tampilan kontroversial. Jika dalang
lain tampil sesuai pakem, maka dia justru sebaliknya.
Akibat ulahnya tersebut,
sempat menimbulkan perdebatan panjang antara panitia, juri, pengamat,
hingga khalayak umum. Beberapa tokoh bahkan memberikan dukungan. Di
antaranya seniman besar seperti Umar Kayam, Gunawan Mohamad, Murtidjono
dan Halim HD.
Nah, itulah Inilah Lima Dalang Wayang Paling Terkenal Di Indonesia semoga menambah wawasan anda.