Pelatih Barito Putera, Jacksen F Tiago, membeber
analisisnya terkait penyebab timnya tak bisa tampil stabil pada putaran
kedua kompetisi Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak musim 2018. Jacksen
menyebut ada sejumlah masalah yang tak membuat timnya tak tampil optimal
pada paruh kedua kompetisi.
Menurut Jacksen, para penggawa Barito memiliki potensi luar biasa. Hal ini sesuai dengan ambisi besar Laskar Antasari, julukan Barito Putera, pada musim kompetisi ini.
Namun, menurut pelatih asal Brasil tersebut, ada masalah dengan pola pikir para pemainnya. Hal inilah yang membuat timnya kesulitan.
"Hampir semua pemain yang kami miliki sebelumnya main di tim papan tengah ke bawah. Hampir 80 persen dari klub Barito. Seandainya, mereka bermain di klub besar Liga Indonesia, mereka pasti sebagai pengganti," ujar Jacksen.
"Hal ini, membuat ketika kami mencapai puncak pada putaran pertama, para pemain kaget dan terjadi beberapa persoalan dalam perjalanan kita," sambungnya.
Simak, masalah lain yang membuat Barito kehilangan ritme pada putaran kedua.
Lebih lanjut, Jacko menyebut bahwa timnya
tak siap dengan tekanan pada putaran kedua. Terlebih, menurut pelatih
berusia 50 tahun tersebut, fokus semua tim mengarah ke Barito ketika tim
ini sementara memimpin klasemen putaran pertama.
"kita sepertinya tidak benar-benar siap menghadapi tekanan yang terjadi pada putaran kedua," tuturnya.
"Padahal, ketika kami di peringkat pertama, kompetisi sesungguhnya bagi barito," Jacko menambahkan.
Jacko sendiri menilai hal ini sama sekali
tak sia-sia. Pelatih yang sempat menangani Timnas Indonesia ini
memastikan akan menjadikan kegagalan mereka musim 2018 sebagai
pelajaran.
"Ini akan jadi pengalaman luar biasa bagi kami," ucap Jacko.
Jacko menyebut bahwa timnya tak mau terus terbebani kegagalan mereka mempertahankan bentuk permainan pada putaran kedua. Ia menegaskan bahwa saat ini fokus Barito Putera adalah menyiapkan diri menjalani musim depan.
"Semoga pada tahun ketiga kami bisa mengambil hikmah dari fluktuasi kita ini dan berjalan seperti rencana kami," tandasnya.
Menurut Jacksen, para penggawa Barito memiliki potensi luar biasa. Hal ini sesuai dengan ambisi besar Laskar Antasari, julukan Barito Putera, pada musim kompetisi ini.
Namun, menurut pelatih asal Brasil tersebut, ada masalah dengan pola pikir para pemainnya. Hal inilah yang membuat timnya kesulitan.
"Hampir semua pemain yang kami miliki sebelumnya main di tim papan tengah ke bawah. Hampir 80 persen dari klub Barito. Seandainya, mereka bermain di klub besar Liga Indonesia, mereka pasti sebagai pengganti," ujar Jacksen.
"Hal ini, membuat ketika kami mencapai puncak pada putaran pertama, para pemain kaget dan terjadi beberapa persoalan dalam perjalanan kita," sambungnya.
Simak, masalah lain yang membuat Barito kehilangan ritme pada putaran kedua.
Tak Siap Hadapi Tekanan
"kita sepertinya tidak benar-benar siap menghadapi tekanan yang terjadi pada putaran kedua," tuturnya.
"Padahal, ketika kami di peringkat pertama, kompetisi sesungguhnya bagi barito," Jacko menambahkan.
Jadikan Pelajaran
"Ini akan jadi pengalaman luar biasa bagi kami," ucap Jacko.
Jacko menyebut bahwa timnya tak mau terus terbebani kegagalan mereka mempertahankan bentuk permainan pada putaran kedua. Ia menegaskan bahwa saat ini fokus Barito Putera adalah menyiapkan diri menjalani musim depan.
"Semoga pada tahun ketiga kami bisa mengambil hikmah dari fluktuasi kita ini dan berjalan seperti rencana kami," tandasnya.